Konstitusi HMI sebagai pilar penguatan karakter dalam menciptakan kader ulil albab
Dalam kegiatan Sekolah Konstitusi HMI yang diselenggarakan oleh HMI MPO Cabang Bogor yang, tepatnya tgl 13 Oktober 2024 dengan tema “ Internalisasi konstitusi HMI,sebagai upaya mencetak kader ulil albab yang paripurna”. Konstitusi ini menjadi landasan penting dalam menuntun kaderisasi menuju penciptaan kader memiliki karakteristik insan ulil albab yang diharapkan, sehingga dapat mencetak kader kader yang tidak hanya cerdas secara akademis tetapi juga memiliki jiwa kepemimpinan dan keterampilan sosial.
Dalam kegiatan tersebut ada beberapa hal yang dibahas yaitu yang berkaitanya dengan Anggaran Dasar (AD) / Anggaran rumah tangga (ART). AD/ART ini memiliki peranan penting sebagai kerangka yang mengatur bagaimana nilai-nilai tersebut dapat di internalisasikan dan diwujudkan dalam setiap kaderisasi di HMI. Untuk menjadikan AD/ART Sebagai pilar penguatan karakter dalam mencetak kader ulil albab ini Perlu di desain sedemikian rupa agar mampu menggali potensi kader, baik dalam intelektual, spiritual maupun sosial. Dapat dilakukan melalui program pelatihan seperti diskusi keislaman, kajian ilmu pengetahuan dan latihan jiwa kepemimpinan. Penerapan ini tidak hanya berhenti pada tingkat teori, tetapi juga harus diwujudkan dalam praktik sehari hari seperti berdiskusi secara kritis, mengasah kemampuan berpikir analitis, serta menerapkan nilai-nilai keislaman dalam pengambilan keputusan.
Adapun pedoman keanggotaan & pedoman struktur organisasi yang dimana setiap anggota diharapkan berpartisipasi dalam kegiatan organisasi, mengembangkan kemampuan diri serta dapat mematuhi etika dan nilai-nilai yang telah ditanamkan. Sehingga, dapat membentuk karakter insan ulil albab yang cerdas,kritis,dan memiliki moralitas yang tinggi untuk melatih kader agar mampu berpikir secara mendalam dan berkontribusi positif bagi masyarakat sekitar. Struktur organisasi ini sudah diatur secara hierarkis mulai dari tingkatan komisariat di universitas ataupun fakultas, tingkat cabang hingga tingkat Badan Kordinasi(BADKO) ditingkat wilayah, serta pengurus besar (PB) sebagai pucuk pimpinan ditingkat nasional. Struktur ini dirancang untuk memastikan adanya aliran informasi dan kebijakan yang jelas dari tingkat atas hingga tingkat bawah serta memungkinkan kader berjalan dengan sistematis.
Selain itu pedoman kesekretariatan ini sebagai fondasi administratif penting dalam database kader yang memastikan bahwa setiap aktivitas tercatat dengan baik dan dapat di pertanggungjawabkan. Dengan sistem kesekretariatan yang rapih infomasi akan mudah diakses, hal ini penting untuk menjaga berkelanjutan program terutama ketika terjadinya pergantian kepengurusan.
pedoman keuangan dan pedoman atribut sangat penting untuk kita pelajari . Karena Pedoman keuangan ini bertujuan untuk memastikan bahwa setiap penggunaan dana dilakukan dengan prinsip transparansi dan akuntabilitas. Karena hal ini cukup penting menjadi dasar karena tanda ada transparansi maka sebuah pertanggungjawaban pengelolaan keuangan tidak dapat berjalan dengan baik dan benar. Pedoman atribut ini menjadi alat sebuah simbol dalam organisasi yang mempunyai makna dan nilai atas dasar perjuangan.
Pedoman perkaderan dan khittah perjuangan ini saling berkaitan dalam pembentukan karakter kader. Dimana, pedoman perkaderan ini sistem yang dirancang untuk mencetak kader dalam kemampuan moral, intelektual, serta spiritual melalui berbagai pelatihan dan pengembangan yang diberikan. Diharapkan menjadi salah satu alternatif perubahan paradigma baru sehingga melahirkan kader-kader kualita ulil albab yang memiliki semangat memperjuangkan nilai-nilai Islam.
Dalam penafsirannya Khittah perjuangan ini menjadi sebuah paradigma yang merujuk pada ideologis dan strategis yang berlandasan pada prinsip-prinsip dan nilai-nilai yang dianut. Tafsir tujuan HMI dalam Khittah Perjuangan merupakan penjabaran mengenai tujuan individual, sosial dan hakikat perkaderan sebagai upaya sistematis HMI menuju cita-cita tersebut. Individu ulil albab dan masyarakat Islam yang dicita-citakan akan melahirkan hubungan timbal balik.
Melalui Kegiatan Sekolah konstitusi HMI, menjadi langkah strategis dalam memperkuat dalam kapasitas kader sebagai agen perubahan yang berwawasan tinggi sehingga kader mampu menanamkan nilai- nilai perjuangan yang berlandaskan pada semangat keislaman. Dengan demikian, sekolah konstitusi Hmi berperan penting dalam mencetak kader yang mampu menjadi berpikir kritis, dan mampu memperjuangkan keadilan ditengah dinamika bangsa
Dengan adanya sekolah konstitusi HMI, diharapkan dapat terciptanya kader-kader ulil albab yang paripurna, yang siap menghadapi tantangan zaman dan mampu memberikan konstribusi nyata bagi masyarakat dan agama. HMI menjadi wadah yang tidak hanya memfasilitasi pendidikan formal, tetapi juga pengembangan karakter dan kepemimpinan yang berintegritas. Akhirnya dengan komitmen dan konsisten dalam mengimplementasikan nilai nilai tersebut akan mampu mencetak kader kader berkualitas yang dapt menjadi pemimpin dimasa depan